Pages

Saturday, March 31, 2012

PT Avia Avian Menjadi Nomor Satu Diantara Produk Asing

PT Avia Avian, produsen cat tembok merek Avitex adalah salah satu pemain utama dalam industri cat. Produknya hadir di perkotaan hingga pinggiran. Pertama  kali beroperasi pada 1978 di Sidoarjo, Jawa Timur, Avitex berambisi sukses bersaing di pasar cat yang didominasi asing. PT Avia Avian membuka pabrik kedua di Serang, Jawa Barat, pada 1996, dan yang ketiga di Medan, Sumatera Utara, pada 2009. 

PT Avia Avian diakui sebagai produsen cat lokal terbesar yang dimiliki dan beroperasi di Indonesia. Kini jaringan penjualannya tersebar di 25.000 toko bahan bangunan di tanah air. Avitex unggul dengan formula anti-jamur dan anti-lumut agar semakin protektif dan dekoratif. 

Avitex telah teruji sangat baik berkat lateks polimer berdaya tahan tinggi sebagai komponen dasar, bersama aditif berkualitas tinggi dan pigmen warna yang tahan lama. Avitex mudah diaplikasikan di segala jenis properti, menghasilkan lapisan tahan lama, dengan daya rekat dan daya tahan warna yang sangat baik. Avitex bebas merkuri yang bersifat karsinogenik dan merusak lingkungan. 

Cat tembok Avitex telah meraih Indonesia Customer Satisfaction Award pada 2005 dan 2007. Top Brand Award 2012 dalam bidang pemasaran juga diraih selama 2005-2010. Kemasannya yang dinilai ramah lingkungan, meraih Best of the Best dari Indonesia Brand Identity Summit pada November 2009. Pada 2006, PT Avia Avian meraih sertifikasi ISO 9001:2000 untuk sistem manajemen mutu. Perusahaan sukses pula menciptakan kondisi kerja terbaik bagi karyawan dengan sertifikasi OHSAS 18001:2007 untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.  

Tuesday, March 27, 2012

Brand Keren Produk Asli Indonesia


Broco
Brand ini merupakan milik PT.Broco Mutiara Electrical Industry, yang berdiri pada tahun 1985, dan memproduksi alat-alat dan instrumen kelistrikan. Kini produk-produk Broco telah banyak digunakan, baik oleh bangunan komersial, tempat tinggal, maupun hotel bintang 5.


Casablanca
Siapa yang menyangka kalau merek Casablanca asli dari Indonesia? Banyak orang menduga kalau merek parfum yang banyak dipakai eksekutif muda ini, berasal dari perancis. Parfum casablanca, yang dalam iklan-iklannya banyak menampilkan model-model bule itu, ternyata diproduksi di Muara Kapuk, Jakarta.

The Executive
Sebelumnya bernama “Executive 99″ yang lahir tahun 1974. Lalu pada tahun 1985 berganti pemilik, dan tahun 2000 berganti nama menjadi The Executive. Saat ini, brand The Executive bisa dijumpai di Malaysia, Singapura, dan
beberapa negara Asia Tenggara lainnya.


Paseo
Paseo merupakan brand tisu berkualitas premium yang diproduksi PT.Pindo Deli sejak tahun 1998. Paseo kini kini telah diekspor ke negara-negara Asia Tenggara
(Singapura dan Filipina), Australia, dan Belgia.


Edward Forrer

Edward Forrer adalah perusahaan alas kaki dan tas asal Indonesia. Perusahaan ini dinamakan sesuai nama pendirinya, Edward Forrer, atau lebih sering disapa Edo. Dimulai dengan memproduksi sepatu pada tahun 1989 di Bandung, kini Edward Forrer memiliki lebih dari 50 gerai di Indonesia, Australia, Malaysia, dan Hawaii. Edward Forrer memiliki kantor pusat di jalan Veteran No.44 Bandung, Jawa Barat.


Silver Queen
Silver Queen, Chunky Bar, dan Ceres, siapa yang tak kenal dengan ketiga merek coklat ini? Tahukah anda, kalau produsennya PT.Petra Foods, menjadi salah satu pemain utama di pasar global. Petra Foods, perusahaan milik keluarga Chuang ini, menjadi pesaing berat M&M’S, produsen coklat nomor wahid asal Amerika. Produk-produk dari PT.Petra Foods tersebut juga telah merambah ke setidaknya 17 negara di antaranya Thailand, Jepang, Filipina, Hong Kong, Australia, dan China.




POLYTRON
MELIHAT atau mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik dari luar negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. Bahkan, Polytron bisa dikatakan kini tinggal satu-satunya produk nasional-tanpa prinsipal-yang masih bertahan, setelah melalui perjuangan panjang dan gelombang pasang surutnya industri elektronik nasional.

Menurut yang punya merek, Polytron merupakan gabungan dua kata, yaitu poly yang berarti banyak, dan tron diambil dari kata elektronik. Jadi, Polytron diartikan sebagai kumpulan (banyak) elektronik. Barang elektronik, seperti produk audio, video, kulkas, mesin pengatur suhu udara (AC), dan pompa air merek Polytron sebenarnya lahir dari tangan putra-putri Indonesia di Kudus, Jateng, yang diakui pemiliknya kini menguasai 15 persen pangsa pasar produk elektronik nasional untuk produk sejenis.

Sumber :
http://riangold.wordpress.com/2011/11/12/13-brand-keren-yang-ternyata-produk-asli-indonesia/

Motor MAK Besutan Yogya Ramai Dipesan Warga


TRIBUNJAMBI.COM, YOGYAAKARTA - Motor buatan Yogyakarta yang diproduksi Mega Andalan Kalasan (MAK) kini mulai ramai dipesan warga. Dari segi harga, harga motor ini jauh lebih murah di bawah pabrikan Jepang. Dua tipe besutannya hanya dibanderol di bawah Rp 10 juta.

Vipros X 100 dibanderol Rp 9,4 juta dan Vipros X 125 seharga Rp 9,9 juta. "Kami juga bersaing dalam kualitas, mesin yang kami datangkan adalah mesin legendaris yang sudah kami uji ketangguhannya. Sedangkan untuk cover body dan pengecatan setara dengan milik Yamaha," ujar GM PT Mami Fo Perdana, Hilman Rama Pratama.

Salah satu kendala yang dihadapi MAK hanya pada masalah pemasaran. Sampai saat ini kapasitas produksi masih berdasarkan pada pesanan yang datang. Sehingga dari produksi Juli 2010 sampai tutup tahun 2011 masih belum mencapai target penjualan. "Sebenarnya kami menargetkan penjualan 1.000 unit sampai 2011, tetapi karena kendala pemasaran, kami hanya mampu menjual 675 unit saja. Masih jauh dari harapan," ungkapnya.

Pada tahun 2012, MAK menargetkan mampu menjual 12.000 motor. Strategi pasar diubah dengan membidik segmen instansi pemerintahan dan swasta yang memerlukan kendaraan yang tangguh, irit, dan murah untuk menunjang kebutuhan transportasi sehari-hari.

Hilman berharap ada suatu gebrakan seperti yang dilakukan Jokowi terhadap mobil Esemka untuk mengkampanyekan pemakaian kendaraan nasional.
Sebab, jika tidak didukung oleh kecintaan terhadap produk nasional industri otomotif Indonesia akan sulit tumbuh. "Industri otomotif lokal ini membawa dampak yang besar bagi masyarakat, karena pemasok komponen dan pengerjaannya dilakukan oleh masyarakat sekitar," jelasnya.

Sumber : http://jambi.tribunnews.com/2012/01/10/motor-mak-besutan-yogya-ramai-dipesan-warga